Perubahan kinerja dan faktor yang mempengaruhi beton dalam proses pengerasan

Pengerasan dan pengerasan beton harus melalui tiga proses yaitu pengikatan awal, pengikatan akhir dan kekuatan awal, yang terutama diwujudkan melalui hidrasi semen. Reaksi hidrasi semen melepaskan panas, yang menyebabkan beton memanas, dan akan terjadi perubahan volume awal dan kemungkinan retak. Memahami sifat beton pada tahap ini sangat bermanfaat untuk mengendalikan kualitas konstruksi beton.

1. Kinerja awal dan perubahan beton

Perubahan volume awal beton. Bila beton mengeras di udara kering, maka uap air pada beton lambat laun akan menguap dan hilang, sehingga koloid yang terkondensasi pada batu semen lambat laun akan mengering dan menyusut. Ini disebut penyusutan kering pada beton; ketika beton mengeras dalam air dalam waktu yang lama, karena hidrasi semen Air bebas internal yang cukup mengisi rongga dan saluran kapiler antar partikel beton, dan beton akan sedikit mengembang, yang disebut pembengkakan basah beton. . Penyusutan, pemuaian basah, dan deformasi beton semacam ini disebabkan oleh perubahan kadar air pada beton. Nilai pengembangan basahnya sangat kecil dan tidak akan menyebabkan kerusakan beton. Deformasi susut beton lebih merugikan struktur. Hal ini dapat menimbulkan tegangan tarik yang lebih besar pada permukaan beton, sehingga akan menimbulkan keretakan permukaan dan mempengaruhi keawetan beton.

2. Faktor yang mempengaruhi penyusutan beton

⑴Konsumsi air

Konsumsi air pada beton erat kaitannya dengan nilai susut pengeringan. Ketika konsumsi air meningkat sebesar persentase tertentu, nilai penyusutan pengeringan beton meningkat dua atau beberapa kali lipat dari persentase tersebut. Mengurangi konsumsi air merupakan upaya utama untuk mengurangi nilai penyusutan.

⑵ Rasio air-semen

Secara umum, campuran kaya sering digunakan untuk rasio air-semen yang rendah, tetapi jumlah semennya banyak, dan konsumsi air satuannya juga besar. Dalam kondisi ini, peningkatan nilai penyusutan akibat semakin tingginya konsumsi air dan konsumsi semen campuran kaya melebihi nilai penyusutan yang dikurangi dengan rendahnya rasio air-semen. Beton dengan campuran kaya dan rasio air-semen rendah terkadang lebih tinggi dibandingkan campuran buruk. Nilai susut rasio abu semakin besar. Oleh karena itu, jumlah semen dan air harus dikontrol dalam pembuatan beton tanah liat untuk mengurangi nilai susut beton.

⑶ Varietas semen

Secara umum, partikel semen bermutu tinggi lebih halus dan menyusut. Penyusutan kering beton berbahan semen terak dan semen pozzolan lebih besar; penyusutan kering beton berbahan semen fly ash lebih kecil; penyusutan kering beton berbahan semen bauksit lebih cepat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penguatan pemeliharaan dalam jangka waktu setelah beton dituang. Perbedaan suhu antara permukaan dan bagian dalam beton tidak terlalu besar, dan permukaan beton terhindar dari kekeringan dan retak akibat cepatnya penguapan air.

Selain itu, ukuran dan gradasi agregat juga mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap penyusutan beton.

Dalam proses pengerasan beton, deformasi susut dapat dikurangi, yang secara efektif dapat meningkatkan daya tahan beton, sehingga meningkatkan kualitas seluruh bangunan teknik.